RUMAH ADAT JAWA TENGAH (RUMAH JOGLO)
Rumah joglo adalah rumah adat yang sangat penuh dengan filosofi jawa yang sangat kental. Yang mencerminkan sifat dan akhlak masyarakat jawa, yaitu rukun sesama masyarakat, kesuburan serta kebahagiaan sang pemilik rumah atau pun dari segi religinya.
PENDOPO
Pendopo adalah bagian rumah joglo yang letaknya paling depan, dan tidak memiliki dinding atau terbuka. Hal ini berkaitan dengan filosofi orang jawa yang selalu bersifat ramah, terbuka dan tidak memilih dalam hal menerima tamu.
Pada umumnya pendopo tidak di beri meja atau pun kursi, hanya diberi tikar apabila ada tamu yang datang sehingga antara tamu dan tuan rumah mempunyai kesetaraan dan juga dalam hal pembicaraan atau ngobrol terasa akrab dan rukun ( Rukun agawe santosa)
PRINGGITAN
Pringgitan mempunyai makna yang konseptual, yaitu tempat untuk memperlihatkan diri sebagai simbolis dari pemilik rumah bahwa dirinya hanya merupakan bayang - bayang atau wayang dari Dewi Sri (Dewi Padi) yang merupakan sumber segala kehidupan, kesuburan dan kebahagiaan.
DALEM
Dalem atau ruang utama dari rumah joglo ini merupakan ruang pribadi dari pemilik rumah. Ruangan ini di kususkan untuk anggota keluarga saja. Di ruangan ini juga terdapat kamar khusus beserta perabotnya yang dipergunakan untuk menyimpan benda pusaka peninggalan leluhur. dan ini berarti masih memperhatikan budaya secara turun menurun
PINTU KUPU TARUNG
Pada arsitektur bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekedar pemahaman seni konstruksi rumah, melainkan juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pasa citra rasa keindahan bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini. Pada bagian pintu masuk memiliki 3 buah pintu, yakni pintu Utama den pintu ke dua yang berada di samping kanan dan kiri pintu utama. Ketiga pintu tersebut memiliki makna simbolis bahwa kupu tarung yang berada di tengah untuk keluarga besar, sedangkan pintu di samping kanan dan kiri untuk besan.
UKIRAN
kebanyakan hiasan pada rumah adat ini banyak di ilhami oleh flora, fauna dan alam. Salah satu contohnya ada pada alas tiang yang disebut umpak. Biasanya diberi hiasan, terutama umpak pada soko guru. dan hiasan tersebut berupa ukiran bermotif bunga mekar yang disebut padma. Padma adalah bunga teratai merah sebagai lambang kesucian, kokoh dan kuat tidak mudah digoyahkan oleh segala macam bencana yang menimpanya.
KESIMPULAN
Rumah adat jawa tengah ini adalah bangunan yang benar - benar mencerminkan sifat dan akhlak masyarakat jawa yang kental deng filosofi. Kemudian kecintaan manusia pada citra rasa keindahan.
Rumah joglo adalah rumah adat yang sangat penuh dengan filosofi jawa yang sangat kental. Yang mencerminkan sifat dan akhlak masyarakat jawa, yaitu rukun sesama masyarakat, kesuburan serta kebahagiaan sang pemilik rumah atau pun dari segi religinya.
PENDOPO
Pendopo adalah bagian rumah joglo yang letaknya paling depan, dan tidak memiliki dinding atau terbuka. Hal ini berkaitan dengan filosofi orang jawa yang selalu bersifat ramah, terbuka dan tidak memilih dalam hal menerima tamu.
Pada umumnya pendopo tidak di beri meja atau pun kursi, hanya diberi tikar apabila ada tamu yang datang sehingga antara tamu dan tuan rumah mempunyai kesetaraan dan juga dalam hal pembicaraan atau ngobrol terasa akrab dan rukun ( Rukun agawe santosa)
PRINGGITAN
Pringgitan mempunyai makna yang konseptual, yaitu tempat untuk memperlihatkan diri sebagai simbolis dari pemilik rumah bahwa dirinya hanya merupakan bayang - bayang atau wayang dari Dewi Sri (Dewi Padi) yang merupakan sumber segala kehidupan, kesuburan dan kebahagiaan.
DALEM
Dalem atau ruang utama dari rumah joglo ini merupakan ruang pribadi dari pemilik rumah. Ruangan ini di kususkan untuk anggota keluarga saja. Di ruangan ini juga terdapat kamar khusus beserta perabotnya yang dipergunakan untuk menyimpan benda pusaka peninggalan leluhur. dan ini berarti masih memperhatikan budaya secara turun menurun
PINTU KUPU TARUNG
Pada arsitektur bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekedar pemahaman seni konstruksi rumah, melainkan juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pasa citra rasa keindahan bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini. Pada bagian pintu masuk memiliki 3 buah pintu, yakni pintu Utama den pintu ke dua yang berada di samping kanan dan kiri pintu utama. Ketiga pintu tersebut memiliki makna simbolis bahwa kupu tarung yang berada di tengah untuk keluarga besar, sedangkan pintu di samping kanan dan kiri untuk besan.
UKIRAN
kebanyakan hiasan pada rumah adat ini banyak di ilhami oleh flora, fauna dan alam. Salah satu contohnya ada pada alas tiang yang disebut umpak. Biasanya diberi hiasan, terutama umpak pada soko guru. dan hiasan tersebut berupa ukiran bermotif bunga mekar yang disebut padma. Padma adalah bunga teratai merah sebagai lambang kesucian, kokoh dan kuat tidak mudah digoyahkan oleh segala macam bencana yang menimpanya.
KESIMPULAN
Rumah adat jawa tengah ini adalah bangunan yang benar - benar mencerminkan sifat dan akhlak masyarakat jawa yang kental deng filosofi. Kemudian kecintaan manusia pada citra rasa keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar